Israel dan Rusia Bersitegang, Persahabatan yang Telah Lama Terjalin Hancur


Suaranusa.com  - Hubungan diplomatik antara Israel dan Rusia mengalami perubahan drastis. Keduanya yang sempat menjalin ikatan persahabatan kini saling bersitegang. Para analis menilai pergeseran ini dipicu oleh dinamika geopolitik Timur Tengah yang terus berubah.

Sebelumnya, pada Februari 2022, Israel memilih tidak bergabung dengan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia pasca invasi Ukraina. Keputusan ini didasari pada kepentingan bersama di berbagai bidang, termasuk koordinasi keamanan di Suriah. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan kedua negara terus merenggang.

Puncaknya terjadi pada Oktober 2023, ketika Rusia tidak mengecam serangan Hamas di Gaza. Bahkan, Rusia secara resmi mendukung seruan gencatan senjata di PBB. Sikap ini kontras dengan kritik keras yang dialamatkan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Israel pada awal perang, di mana ia menyamakan taktik Israel dengan pengepungan brutal Nazi di St. Petersburg.

Kedekatan Rusia dengan Iran, musuh bebuyutan Israel, semakin memperparah situasi. Kerja sama militer dan ekonomi antara kedua negara, termasuk suplai drone Iran ke Rusia, memicu kekhawatiran Israel terhadap ambisi nuklir Iran.

Dalam perspektif Israel, sikap Rusia dianggap sebagai "pengkhianatan" dan "berpihak kepada agresor." Para analis berpendapat, "keamanan nasional Israel terancam dengan aliansi Rusia-Iran dan sikap tak acuh Rusia terhadap kepentingan Israel."

Kedekatan Israel-Rusia yang terjalin sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991 kini terasa hampa. Hubungan yang ditandai dengan pariwisata yang meningkat dan emigrasi besar-besaran Yahudi Rusia ke Israel, seolah sirna ditelan pergeseran geopolitik.

Kini, Israel dan Rusia berada di pihak berseberangan. Israel berdiri kokoh bersama sekutunya, Amerika Serikat, sementara Rusia mendekati Iran dan negara-negara berkembang dalam upaya membangun pengaruh anti-Barat.

Dengan demikian, pergeseran hubungan Israel-Rusia menjadi cerminan dinamis dan kompleksnya politik Timur Tengah, di mana kepentingan nasional dan persekutuan terus beradaptasi dan berbenturan dalam arena global.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak