Militer Rusia Tolak Batas Masa Tugas Satu Tahun untuk Prajurit Mobilisasi


Suaranusa.com - Kabar buruk bagi para keluarga prajurit yang dimobilisasi di Rusia. Kremlin menolak usulan pembatasan masa tugas satu tahun bagi para prajurit tersebut, meski desakan dari kelompok keluarga mereka yang semakin vokal.

Politisi oposisi Boris Vishnevsky, yang mengkritik keras Kremlin, mengungkapkan penolakan ini pada hari Rabu. Vishnevsky sebelumnya mengajukan permohonan kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu atas nama keluarga prajurit agar mendukung pembatasan masa tugas, namun ditolak.

Vishnevsky mengutip surat resmi tertanggal 5 Desember yang ditandatangani pejabat sementara kepala unit mobilisasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia. Surat tersebut menyatakan bahwa batas masa tugas ditentukan oleh keputusan Presiden Vladimir Putin, dan penetapan periode berbeda untuk prajurit mobilisasi dianggap tidak bijaksana.

Penolakan ini membuat gusar kelompok istri dan ibu prajurit bernama Put' Domoi (Jalan Pulang). Grup yang berkembang pesat ini menyerukan pembatasan masa tugas satu tahun untuk melindungi para suami dan anak mereka yang dikerahkan ke Ukraina.

Sebelumnya, Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada September 2022 dan memanggil sekitar 300.000 reservis. Meski menyatakan berakhirnya kampanye mobilisasi sebulan kemudian, ia tidak memformalkannya secara tertulis. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Kremlin mungkin sedang bersiap untuk gelombang mobilisasi baru, mengingat panggilan militer telah didigitalkan dan hukuman penghindaran wajib militer diperketat.

Ketidakjelasan nasib para prajurit yang dimobilisasi dan penolakan Kremlin terhadap pembatasan masa tugas menimbulkan kecemasan bagi keluarga mereka. Put' Domoi dan kelompok keluarga lainnya diperkirakan akan meningkatkan aksi protes dan desakan mereka kepada pemerintah dalam waktu dekat.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak