Setelah Didatangi Prabowo, Warga Cilincing Didata Babinsa, Alasannya?

 

Foto: Dok. Istimewa - Kumparan.com

Suaranusa.com - Sejumlah warga di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi sorotan setelah kunjungan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, pada Sabtu (30/12). Babinsa diketahui melakukan pendataan terhadap warga setelah kunjungan tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, mengaku belum mendapatkan informasi terkait tindakan Babinsa yang mendatangi dan mendata warga Cilincing. "Wah, baju loreng kan banyak, ya, kita harus pastikan dulu apa benar itu Babinsa. Saya belum bisa pastikan juga. Nanti kita cek dulu ya," ujar Brigjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi kumparan pada Senin (1/1) malam.

Nugraha menegaskan bahwa peran TNI sudah diingatkan oleh Panglima untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. "Bapak Panglima (TNI) sudah tegas bahwa TNI tidak boleh berpolitik praktis, harus netral," tambahnya.

"Bapak Panglima TNI sudah menyampaikan kepada TNI bahwa berpolitik praktis akan mendapatkan sanksi. Itu sudah jelas perintahnya, sudah tegak lurus. Berpolitik praktis dan tidak netral akan mendapatkan sanksi," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto melakukan blusukan ke Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (30/12). Salah satu warga yang ditemui, Nining Yunani (67), memberikan informasi terkait kegiatan blusukan Prabowo di kediamannya.

Nining mengungkapkan bahwa sebelum Prabowo datang, ada dua orang yang membawa kamera dengan alasan syuting. Ajudan Prabowo kemudian datang dan memberitahu bahwa Prabowo akan tiba sebentar lagi. Nining juga menyebut bahwa anak-anak di sekitar kawasan tersebut diberi uang Rp 100.000 oleh ajudan Prabowo bernama Teddy.

Menurut Nining, Babinsa berseragam loreng-loreng dari TNI Angkatan Darat meminta KTP dan KK miliknya dan orang tuanya untuk didata dengan alasan akan diberikan sesuatu.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak