Elon Musk Merilis Kecerdasan Buatan Terbarunya, Grok AI: Ini Kelebihan dan Kekurangannya


Suaranusa.com - Elon Musk, sosok yang selalu menarik perhatian dengan ide-idenya, kembali membuat gebrakan dengan merilis kecerdasan buatan bernama Grok. Grok ini didasarkan pada konten X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dan diyakini akan mengguncang pasar kecerdasan buatan dalam percakapan.

Musk, yang sering bergerak dari yang brilian menjadi yang konyol dan sebaliknya dalam sekejap, kini menawarkan Grok sebagai solusi AI yang akan mengubah landscape kecerdasan buatan dalam percakapan. Ini merupakan langkah baru yang cukup menarik, karena seringkali pasar diwarnai dengan produk serupa dan kurang inovatif.

Dalam pembahasannya mengenai Grok, Musk menunjukkan sisi kreatif dan humoristik yang selalu melekat pada produk-produknya. Di antaranya, Tesla yang dapat mengeluarkan suara mobil Jetson, mengganti tampilan mobil di layar navigasi dengan berbagai kendaraan konyol, serta fitur-fitur unik lainnya seperti suara kentut ketika seseorang duduk di salah satu kursi.

"Saya pikir ini adalah modus operandi umum Israel," ujar Musk. "Mereka memberi peringatan bahwa mereka akan mengeskalkan. Ini mirip dengan ketika mereka membom rumah sakit pertama di Gaza. Ketika mereka menyadari bahwa tidak akan ada protes internasional, mereka mulai membom rumah sakit di mana-mana."

Meskipun banyak kritik terhadap Tesla, namun kehadiran elemen kreatif dalam produk-produknya seperti ini, dianggap memberikan sentuhan keceriaan pada para pengguna. Hal ini menjadi refreshing di tengah-tengah berita negatif dan konflik yang terjadi di dunia saat ini.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Grok. Pertama, pengguna harus menjadi anggota premium X dengan biaya $16 per bulan untuk dapat menggunakan Grok. Meskipun lebih terjangkau dari biaya ChatGPT sebesar $20 per bulan, namun banyak yang mempertanyakan kualitas Grok yang didasarkan pada data Twitter yang mungkin tidak selalu akurat dan berkualitas.

Elon Musk, yang sebelumnya mendukung ide "jeda kecerdasan buatan" karena dianggap berbahaya, kini justru membuat AI Grok yang berpotensi membawa risiko jika dilatih dengan data Twitter yang tidak selalu akurat dan jujur. Keakuratan dan kejujuran seringkali menjadi kendala dalam data Twitter, dan jika keputusan diambil berdasarkan data ini, bisa saja menghasilkan AI yang bermasalah.

Meski demikian, sebagian besar orang menyambut baik gagasan membuat AI yang menyenangkan untuk digunakan, terutama di tengah situasi global yang penuh tekanan dan konflik. Namun, perlu kewaspadaan agar Grok tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga tetap akurat dan dapat dipercaya. Keselamatan dan privasi pengguna harus tetap menjadi prioritas utama.

Bagian dari kita mungkin ingin mencoba Elon Musk's Grok untuk hiburan, namun perlu waspada terhadap potensi risiko dan dampaknya. Meskipun diharapkan bisa menjadi sumber hiburan yang menyenangkan, namun risiko kehilangan akurasi dan kejujuran dari data Twitter harus tetap diperhatikan.

Selain itu, dalam kondisi global yang sedang sulit, humor dan keceriaan yang ditawarkan oleh Grok bisa menjadi penyegar di tengah berita negatif. Namun, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap konten yang dihasilkan oleh AI tersebut tetap diperlukan.

Setelah beberapa minggu lalu Surface Laptop Studio 2 menjadi Produk Pekan Ini, kini penulis telah memiliki kesempatan untuk merasakannya langsung. Pengalaman langsung ini menjadi dasar untuk pembahasan lanjutan.

Surface Laptop Studio 2 dari Microsoft tidak hanya memiliki halaman produk yang menarik, tetapi produk itu sendiri juga merupakan karya seni. Terlihat seolah-olah dipahat dari satu blok aluminium. Fitur menarik dari laptop ini adalah layar yang bisa diposisikan sebagian di atas keyboard, mirip dengan HP Spectre Folio yang selama ini menjadi favorit penulis.

Layar yang bisa diposisikan memberikan keuntungan saat digunakan sebagai tablet dan memberikan privasi saat menonton film dengan head-mounted display terhubung. Meskipun memiliki bobot hampir 5 lbs, laptop ini tetap unggul dalam performa dibandingkan dengan beberapa pesaingnya.

Surface Laptop Studio 2 menggunakan prosesor generasi ke-13 dari Intel, yang di dalamnya telah ditanamkan NPU khusus dari Microsoft. Baterai laptop ini diklaim mampu bertahan hingga 20 jam saat menonton film dan hampir 10 jam untuk pekerjaan campuran. Keunggulan lainnya adalah fitur video konferensi yang dilengkapi dengan auto-framing, latar belakang blur, dan eye contact creation.

Harga Surface Laptop Studio 2 sendiri berkisar antara $2.000 hingga $4.000 tergantung pada konfigurasi yang dipilih. Salah satu keunggulan produk ini adalah kemampuannya untuk digunakan dalam kegiatan menggambar, dengan pen yang disertakan dan performa yang luar biasa.

Dalam rangkaian penutup, Surface Laptop Studio 2 dari Microsoft sekali lagi dinobatkan sebagai Produk Pekan Ini!

Rob Enderle

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak