Sakit Tipes Hanum Dijamin Melalui Program JKN



JAKARTA TIMUR - Suaranusa.com - Dengan semangat dan tekad yang besar di tengah keriuhan dalam dunia perkuliahan, tugas yang menumpuk, kegiatan di dalam maupun di luar kampus dan masih banyak perjalanan yang harus dilalui untuk mencapai masa depannya, seorang mahasiswa kerap mengabaikan kondisi kesehatannya. Mahasiswa juga perlu untuk menjaga kesehatannya sehingga dapat menggapai apa yang menjadi impiannya. Syukurnya dewasa ini selain upaya menjaga kesehatan secara mandiri salah satunya dengan olah raga, kini telah didukung pula dengan hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat sehingga tidak perlu khawatir lagi ketika jatuh sakit. Upaya promotif dan preventif pun juga digalakkan dalam program tersebut.

Bagi Nurulia Hanum Daneswari (22) atau biasa dipanggil Hanum, seorang mahasiswi kedokteran semester tujuh di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta asal Kota Bogor mengatakan bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya sekedar kartu, namun juga sebuah hal yang sangat penting baginya. Selain itu, Hanum juga menyatakan  bahwa Program JKN seperti sebuah peribahasa yaitu sedialah payung sebelum hujan. Bagi Hanum, Program JKN bisa mengantisipasi beberapa hal buruk yang dapat terjadi di kemudian hari.

"Program JKN ini penting sekali keberadaannya karena prinsipnya kan menjamin artinya menjamin kesehatan kita baik itu di kala sehat maupun sakit, sehingga dapat mengantisipasi hal yang tidak terduga terutama perihal biaya, karena seperti yang kita tahu biaya kesehatan itu tidaklah murah. Bukan berarti saya curiga saya akan menderita penyakit yang parah, tapi ya balik lagi, untuk mengantisipasi. Kalau bisa dicegah dan dapat diantisipasi terlebih dahulu kenapa tidak,” ucap Hanum saat dijumpai pada Selasa (15/08). 

Hanum mengatakan bahwa ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Peserta Bukan Pekerja Umum (PBPU) atau sebagai peserta mandiri mengikuti kepesertaan dari keluarga intinya. Hanum membagikan beberapa pengalamannya saat menggunakan pelayanan dengan Program JKN ketika ia sakit. Dirinya pernah mengalami sakit demam tifoid atau biasa dikenal dengan tipes. Awalnya ia merasakan sakit dengan gejala yang umum saja sehingga ketika dibawa ke Klinik Pratama sebanyak tiga kali hanya terdeteksi sakit ringan dan dianggap sebagai demam biasa selanjutnya ia hanya rawat jalan dengan diresepkan beberapa obat. Sampai pada akhirnya keadaannya yang semakin memburuk membuatnya langsung dibawa ke UGD salah satu rumah sakit besar dan ternyata bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan. 

”Karena sudah terlalu sering muntah dan diare yang lumayan lama yang mengakibatkan dehidrasi sehingga saya langsung dibawa oleh orang tua ke UGD rumah sakit. Sewaktu di rumah sakit itu saya mendapatkan penanganan yang sama dengan pasien lainnya tidak dibeda-bedakan, mau itu jaminan pribadi, asuransi swasta ataupun dengan Program JKN. Saya total mendapatkan perawatan selama enam hari rawat inap dan satu minggu setelahnya masih harus melakukan kontrol kondisi kesehatan saay pasca rawat inap. Selama saya dirawat sampai dengan kontrol setelahnya biaya seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga sangat membantu orang tua saya tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali,” lanjut Hanum.

Dengan hadirnya Program JKN, Hanum kini merasa sangat aman dan nyaman dalam melakukan segala aktivitas perkuliahannya karena penanggulangan biaya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan membuatnya tidak perlu khawatir ketika ingin berobat. Hanum juga memiliki harapan yang besar terhadap BPJS Kesehatan untuk dapat selalu meningkatkan pelayanannya bagi peserta JKN terlabih lagi saat ini sudah banyak inovasi yang diciptakan oleh BPJS Kesehatan seperti aplikasi Mobile JKN yang didalamnya ada berbagai fitur bermanfaat seperti antrean online, ketersediaan tempat tidur, ubah data peserta, skrining riwayat kesehatan mandiri, dan masih banyak lagi yang lainnya .(MN/cp)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak